Pembuatan Sabun Cuci Piring di Pasar Apung Museum Angkut.
Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Poltekkes PIM terus digeber. Tidak hanya di Kota Malang, tapi juga merambah ke Kota Batu. Pasar Apung Nusantara Museum Angkut menjadi lokasi kegiatan pelatihan pembuatan sabun cuci piring.
Kegiatan yang berlangsung pada 15 Maret 2023 ini merupakan bentuk kerjasama antara Pasar Apung Museum Angkut dan Poltekkes PIM. Kerja sama yang direncanakan berlangsung selama 6 bulan itu diawali dengan workshop pembuatan sabun cuci piring bagi tenant-tenant yang ada di Pasar Apung.
“Sasaran kami terkait kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pemilik dan karyawan stand makanan dan minuman di Pasar Apung Museum Angkut. Tujuannya agar mereka terampil dalam membuat sabun cuci piring sendiri, karena penggunaan sabun merupakan salah satu kebutuhan primer bagi stand makanan dan minuman”, ujar Yunita, S.Pd., M.Si, Koordinator Pengabdian Masyarakat Unit PPM-KI Poltekkes PIM.
Kegiatan pengabdian masyarakat di Poltekkes PIM selalu ditujukan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat. Baik itu dari aspek kesehatan, ataupun ekonomi. Bu Titik, salah seorang pemilik stand makanan di Pasar Apung ikut mengamini ucapan bu Yunita. “Pelatihan ini sangat bermanfaat. Dari pelatihan ini, kami jadi tau caranya membuat sabun. Tentunya kami jadi bisa menghemat biaya yang tadinya dialokasikan untuk membeli sabun. Dengan demikian, bisa berdampak positif pada laba yang akan diperoleh.”
Kegiatan pelatihan ini berlangsung dengan suasana yang sangat rileks. Para peserta dijelaskan terlebih dahulu tentang bahan yang digunakan dan garis besar proses pembuatan oleh Ayu Ristamaya Yusuf, ST. Setelah itu, peserta langsung diajak untuk bersama-sama memproduksi sabun. Para peserta dibagi dalam beberapa kelompok, yang didampingi oleh tim dosen dan mahasiswa dari Poltekkes PIM.
Tidak hanya para pemilik atau karyawan stand makanan, perwakilan pihak pengelola Pasar Apung juga turut hadir dalam kegiatan ini. “Semoga semua peserta merasakan manfaat dari kegiatan ini, untuk membuat produk sendiri dan semoga di pelatihan berikutnya ada materi yang bisa digunakan di semua area di Museum Angkut”, ucap Muhammad Malik Suhendra Departemen F&B Museum Angkut. (apr/icl)