OLeh : Medina Iman Dini.1, Erna Susanti.2*
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit yang berkolerasi dengan kerusakan sel β pankreas karena adanya radikal bebas dalam tubuh (Nurhasanah, 2005) sehingga tubuh tidak dapat memproduksi insulin secara normal, insulin tidak bekerja secara efektif.Akibatnya terjadi peningkatan glukosa dalam darah (hiperglikemia) dan disertai abnormalitas metabolisme karbohidrat, lipid dan protein.Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh organ pankreas yang bekerja mengubah glukosa yang didapat dari hasil metabolisme makanan menjadi energi (Hongdiyanto, et al.,2014).
Penderita DM memiliki indeks massa tubuh (IMT) diatas normal atau overweight (yaitu memiliki status gizi dengan IMT lebih dari 25) (Anggraini, et al.,2014) dan kecenderungan mengidap hiperkolestrolemia, dengan prevalensi sangat tinggi yaitu 20-90% (Fahri, et al.,2005). Hal tersebut dikarenakan terjadi ketidakseimbangan radikal bebas dengan antioksidan sehingga mengakibatkan stres oksidatif (Ismawati, et al., 2014) dimana peran stres oksidatif pada penderita diabetes menunjukkan adanya peningkatan peroksidasi lipid dan peningkatan kerusakan DNA (Nurhasanah, et al.,2005). Penderita DM mengalami gangguan metabolisme lipid yang menyebabkan peningkatan kolestrol.
Selama ini untuk terapi DM dengan hiperlipidemia digunakan kombinasi obat-obatan DM dan obat penurun kolesterol (Hadi, 2012). Penderita DM dengan terapi penurun kadar gula darah saja hanya menurunkan efek komplikasi mikrovaskular dan tidak menurunkan komplikasi makrovaskularnya. Metformin merupakan obat antidiabetes pilihan pertama pada pengatasan DM. Dibuktikan bahwa metformin dapat mengurangi komplikasi makrovaskular pada pasien obesitas dibandingkan pengobatan dengan sulfonilurea atau insulin (Nasif, 2012). Selain menurunkan kadar gula,metformin juga terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah menurut penelitian (Nugroho, 2012).
Salah satu tanaman yang dapat menurunkan kadar kolesterol adalah ubi jalar ungu (Ipomoea batataspoir). Ubi jalar ungu memiliki kandungan senyawa metabolit flavonoid dan antosianin cukup tinggi yang bersifat antioksidan sehingga dapat menurunkan hiperlipidemia pada tikus (Sumardika, 2012). Antosianin dapat menghambat penyerapan kolesterol di dalam salurancerna atau dapat menghambat sintetis kolesterol dalam hati.
Pemilihanubi jalar ungu dalam penelitian ini karena memiliki kandungan flavonoid yang cukup tinggi sehingga berpotensi sebagai penurun kolesterol pada hewan model diabetes dengan hiperkolesterol.
Source :